Ya, bukti cinta
yang paling agung adalah pernikahan dan perjalanan bernama pernikahan butuh
lebih dari sekedar cinta. Pernikahan bukanlah perjalanan cinta selama 3 bulan
atau 3 tahun, tapi perjalanan manusia seumur hidupnya dan cinta saja tak cukup
untuk menjadi bekal perjalanan ini. Tak sedikit pasangan yang bercerai di usia
pernikahan mereka yang baru menginjak beberapa tahun, padahal dulu mereka
menikah karena saling mencintai. Lalu, kemana cinta yang dulu pernah hadir
mengikat mereka?.
Jika cinta saja
tak cukup untuk mengiringi perjalanan bernama pernikahan, lalu apa yang di
perlukan? Hal mendasar yang kita perlukan adalah Iman, sebuah keyakinan untuk
apa dan demi siapa anda menikah. Apakah karena usia sudah menjelang 30 tahun
atau orang tua sudah menagih minta cucu? Atau bahkan anda tidak tahu anda demi
apa anda menikah? Iman ini akan menjadi pondasi bagi bangunan rumah tangga yang
kita bangun bersama pasangan. Ketika pondasi itu tidak baik dan lemah, tentu di
guncang gempa kecil pun, bangunan ini akan roboh. Maka, semakin baik dan kuat
pondasinya, semakin kokoh pula tiang penyangga bangunan bernama rumah tangga
ini.
Ketika kita
sudah tahu untuk apa kita menikah, jangan lupa… kita pun harus tahu mau di bawa
kemana pernikahan kita. Surga kah? Neraka kah? Atau mau dua-duanya?. Jikalah surga
menjadi tujuan kita, maka bangunlah rumah tangga yang sesuai dengan aturan
Allah SWT dan RosulNya. Suami kita kaya raya, tapi tak bisa menjadi imam shalat
kita. Mau di bawa kemana pernikahan seperti ini? Menjadi imam shalat pun ia tak
mampu, apalagi menjadi imam dalam urusan dunia akhirat lainnya. Istri kita
cantik rupawan, namun tak bisa menjaga kehormatan dirinya. Mau di bawa kemana
pernikahan seperti ini? Menjaga kehormatan dirinya pun ia tak bisa, apalagi
menjaga kehormatan dunia akhirat lainnya.
Kita bisa
berteman dengan siapa saja, tapi tentu hanya sebagian dari teman kita yang
menyandang gelar sebagai sahabat. So, jangan jadikan pasangan kita sebagai
teman hidup, tapi jadikan ia sebagai sahabat perjalanan hidup kita. Jadilah
anda sahabat terbaik untuk pasangan anda, yang selalu ada di suka dan duka nya,
yang menerima apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, yang menegurnya
ketika keliru, yang selalu membawanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik,
yang selalu menjadi orang pertama yang mendukung impiannya.
Memang, tak bisa
di pungkiri, pernikahan bukanlah sebuah perjalanan yang mudah. Bagi saya,
pernikahan adalah perjalanan hati, jiwa dan raga. Sebuah perjalanan hati untuk
menjadi lebih bijaksana, sebuah perjalanan jiwa untuk menjadi lebih dewasa dan
sebuah perjalanan raga untuk menjadi lebih matang. Memang, pernikahan bukanlah
sebuah perjalanan tanpa ujian. Ada banyak tantangan didalamnya, tapi percayalah…
dengan menikah hidup menjadi lebih tenang dan bahagia ^_^. Memang, pernikahan bukanlah sebuah perjalanan
tanpa perbedaan, dua anak manusia, dua hati, dua jiwa tentu ada banyak
perbedaan yang hadir, tapi percayalah dengan bersahabat… kita bisa menjadikan
perbedaan menjadi sesuatu yang indah.
Terimakasih
telah membaca catatan saya, sampai bertemu di catatan selanjutnya ^_^
Leni Maryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar