Jumat, 26 Maret 2010

2 poin untuk cinta terbaik

Dan ku tlah jatuh cinta
Ku wanita dan engkau lelaki
Perasaanku berkata I am falling in love


Ini adalah sepenggal lirik lagu Melly Goeslaw yang tak pernah hilang dari catatan hati saya, lagu ini sangat berarti bagi saya. Hehehe. Jika tidak salah lagu ini muncul di tahun 2002 atau 2003. Perempuan, pernahkah anda merasakan jatuh cinta? Hehehe. Saya yakin anda semua pernah merasakan jatuh cinta. Bahagia sekali, bukan?

Ketika cinta telah menyentuh hati yang terpikir hanyalah cinta itu sendiri. Apa yang ada dalam benak anda, ketika anda sadar ada seorang lelaki yang kita cintai dan sayangi dengan sepenuh hati. Setiap perempuan pasti memiliki impian menikah dengan lelaki yang dicintainya dan ini adalah hal yang wajar. Sebagai mahluk sosial, kita semua pasti membutuhkan teman hidup. Meski kita memiliki banyak sahabat dan keluarga, ada sebuah kekosongan yang tak bisa diisi oleh sahabat dan keluarga dan kekosongan itu hanya bisa diisi oleh seorang dari kaum Adam. Ada dua pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita memutuskan untuk memilih teman hidup.

1. Kita ingin hidup dengan SIAPA ?
2. Kita ingin hidup dengan lelaki SEPERTI APA ?

Sebagian orang ada yang berpendapat hanya poin 1 saja yang diperlukan untuk memilih teman hidup, sebagian yang lain ada yang berpendapat hanya poin 2 saja. Mereka berhak memilih dan anda pun berhak memilih. Pertanyaan poin 1 memiliki arti “siapa lelaki yang anda cintai dan sayangi?”, sedangkan poin 2 memiliki arti “bagaimana karakter dan kepribadiannya?”.

Supaya anda lebih dapat memahami saya berikan sebuah contoh kasus. Saya pernah mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hati seorang lelaki. Saya ingin menjadi yang halal baginya, istrinya. Saya ingin hidup selamanya dengan lelaki yang saya cintai tanpa peduli seperti apa kepribadiannya, yang penting saya cinta, saya siap mendampinginya. Ini merujuk pada poin 1, saya ingin hidup dengan lelaki itu dan kami menjalankan sebuah proses yang pada umumnya. Sayangnya, ketika dia telah masuk kedalam hati. Saya dipaksa menyadari bahwa dia tak mau menerima ketika saya lemah terjatuh, dia hanya mau menerima saya yang kuat. Padahal setiap manusia itu pasti mengalami pasang surut spirit. Dia tak bisa menerima kekurangan saya, kelebihan yang saya miliki tertutupi oleh kekurangan yang saya miliki. Sederhananya, dia tak mau menerima saya apa adanya.

Sakit memang, tapi inilah kenyataan hidup. Terkadang orang yang paling menyakiti kita bukanlah orang yang kita benci namun orang yang kita cintai. Setelah setengah tahun membenahi hati yang patah dan di hari – hari dia akan menikah dengan wanita lain, akhirnya saya menemukan hikmahnya. Sebelum menikah saja dia menolak kulit saya yang gelap (bagi saya ini bukan kekurangan, baginya ini nilai minus), apalagi nanti ketika usia semakin senja dan kulit semakin keriput, mungkin akan lebih dari sebuah penolakan yang akan saya alami. Hehehe. Sebelum menikah saja dia tak mau menerima saya yang down, apalagi nanti setelah menikah dimana ujian kehidupan akan sangat besar ketika kita membangun rumah tangga, mungkin akan lebih dari sebuah rasa sendiri dalam keramaian. Saya yakin bagi anda yang telah membangun rumah tangga akan setuju dengan saya bahwa ujian hidup ketika menikah itu jauh lebih besar dibanding ketika kita masih melajang.

Perempuan, saya tidak akan mencampuri kehidupan pribadi anda tentang sebuah keputusan besar dalam hidup. Jika 2 poin di atas sudah terjawab. Siapapun lelaki yang anda cintai saat ini, saya yakin Tuhan akan membimbing hati nurani kita untuk bertemu dengan cinta terbaik. Cinta untuk seorang lelaki yang mau menerima kita dengan utuh, dengan segala kelebihan dan kekurangan kita, baik ketika kita tertawa maupun menangis. Senang bisa mengenal kalian semua perempuan-perempuan terbaik dalam sejarah peradaban manusia. Terimakasih telah membaca tulisan saya. Sampai bertemu di Inspirasi Perempuan selanjutnya.


Leni Maryani

Kamis, 18 Maret 2010

Ancang - ancang

Halo Perempuan, apakabar? Salam inspirasi untuk kita semua. Saya ingin memulai Inspirasi Perempuan kali ini dengan sebuah pertanyaan. Apa yang membedakan seseorang yang mundur menyerah dengan seseorang yang membuat ancang-ancang? Jika anda kurang paham dengan maksud kata “ancang-ancang”, saya akan menjelaskan maksud kata ini. Pernahkah anda melihat dalam adegan film atau keseharian kita, ada seseorang yang akan mendobrak pintu atau melompat dari atas gedung keatap gedung lainnya. Saya yakin anda pasti pernah melihat adegan ini. Seseorang yang akan mendobrak pintu atau melompat, biasanya mereka membuat ancang-ancang, mereka mundur beberapa langkah untuk membuat perkiraan seberapa besar energi yang harus dikeluarkan agar misinya sukses dan tentunya dalam proses ancang-ancang inilah seluruh energi dikumpulkan.

Kembali kepada pertanyaan tadi, apa yang membedakan antara mundur menyerah dan membuat ancang-ancang? Bukankah keduanya sama-sama melakukan sebuah tindakan yang sama, yaitu mundur. Lalu apa yang membedakannya?. Mungkin diantara anda ada yang menjawab niatnya yang berbeda bahkan ada pula yang menjawab semangatnya yang berbeda, ataupun anda memiliki jawaban yang lain, silahkan tulis jawaban anda di kolom komentar tulisan ini, saya yakin jawaban-jawaban dari anda semua adalah jawaban yang sangat berharga, sesederhana apapun jawaban itu, bukankah terkadang yang sederhana itulah yang berharga.

Apakah diantara anda ada yang menjawab bahwa yang membedakan antara seseorang yang mundur menyerah dan yang membuat ancang-ancang adalah tindakan yang dilakukan setelah dia mundur. Seseorang yang mundur menyerah, setelah mundur dia akan berbalik badan lalu pergi meninggalkan posisi dimana dia berawal tadi. Sedangkan seseorang yang mundur membuat ancang-ancang, setelah dia mundur dia akan bergerak lebih cepat dengan energi yang lebih besar hingga dia mampu melewati posisi dimana dia berawal tadi. Ya, tindakan yang dilakukan setelah mundurlah yang membedakan antara orang yang mundur menyerah dan mundur membuat ancang-ancang.

Izinkan saya bercerita sejenak, tahun lalu saya benar-benar down secara mental, hati dan jiwa saya benar-benar lumpuh. Penyebabnya apa tidak akan saya ceritakan disini karena saya telah menuliskannya dalam buku yang sedang saya revisi. Meski mungkin, sebagian dari anda telah mengetahuinya, biarkan itu menjadi episode pahit yang harus saya alami dan membuat saya lebih berjiwa besar dengan pengalaman tersebut. Saya benar-benar hancur terpuruk dan mengalami krisis jati diri. Saat itu saya pergi meninggalkan semua yang ada. Namun relung hati saya tidak bisa menerima jika saya harus menerima diri menjadi pribadi yang kalah dan dengan rendah hatinya menerima diri sebagai pecundang. Saya ingin maju menghadapi kenyataan pahit yang terjadi, namun energi saya tak cukup besar untuk maju ke medan yang telah membuat saya hancur lebur.

Apa yang saya lakukan? Saya tetap mundur, tapi bukan untuk lari dari kenyataan. Saya mundur untuk membuat ancang-ancang guna melompat lebih tinggi meraih bintang yang lebih cemerlang. Apa yang saya lakukan dalam proses ancang-ancang tersebut. Saya memunculkan kembali jati diri saya yang sempat hilang, saya belajar menjadi pribadi yang mau meminta maaf pada orang lain dan meminta maaf pada diri sendiri, saya belajar memaafkan orang lain yang telah menyakiti saya dan juga memaafkan diri sendiri karena maaf adalah kunci pertama untuk sembuh dari sakit hati yang begitu dalam. Selain itu, saya belajar untuk berpikir dan berjiwa besar. Itulah proses ancang-ancang yang saya lakukan dan ketika energi telah kembali besar, saya tinggalkan sakit hati itu menjadi masa lalu dan melompat ke titik yang lebih tinggi dari posisi sebelum saya melakukan ancang-ancang. Saat melompat ke titik yang lebih tinggi itulah saya sadar apa impian terbesar saya. Tidak ada kata terlambat untuk menyadari apa impian hidup kita dan tak pernah ada kata terlambat untuk membuatnya menjadi nyata.

Inspirator bagi kaum perempuan, inilah impian terbesar saya. Jika ada diantara anda ada yang menilai saya feminis, saya terima penilaian anda karena memang begitulah adanya. Tapi, saya bukan seorang feminis yang mengagungkan persamaan gender karena bagi saya laki-laki dan perempuan itu tercipta berbeda, jadi tidak perlu dijadikan sama. Untuk kajian gender seperti ini akan saya bahas lain kali saja karena akan memakan space yang luas dan banyak yang harus saya pelajari terlebih dahulu perihal ini.

Perempuan, jika ada diantara anda kini sedang merasa hancur atau putus asa. Jangan anggap diri anda lemah karena kita semua terlahir sebagai mahluk yang kuat. Bukankah perempuan itu adalah mahluk dengan seribu mata air kekuatan, mata air yang akan mengaliri kekuatan dalam jiwa kita dan jiwa-jiwa yang kita sayangi. ‘Asa’ itu berarti harapan, tetap nyalakan cahaya asa dalam jiwamu karena hanya harapanlah yang mampu membuat manusia itu tetap optimis. Jangan pernah matikan cahaya asa karena harapan itu masih ada dan akan selalu ada. Sepahit apapun kenyataan yang harus jiwa kita rasakan dan sesakit apapun rasa yang harus dialami hati kita, mari hadapi itu. Jika kau merasa tak sanggup, mundurlah terlebih dahulu. Lakukan ancang-ancang lalu berlarilah cepat dengan energi yang besar. Jika saya bisa, anda pun pasti bisa. Saya yakin itu.

Salam Inspirasi Perempuan
Leni Maryani

Sabtu, 13 Maret 2010

Speak with heart

Usai saya menjalankan tugas sebagai moderator sebuah acara pelatihan public speaking yang bertajuk “speak wiht heart”, saya terinspirasi untuk menuliskan speak with heart ini dari sudut pandang saya pribadi dan berbagi tentang sebuah kebijaksanaan hidup kepada anda, perempuan – perempuan terbaik yang dimiliki bangsa ini.

Izinkan saya untuk bercerita sejenak. Ada seorang anak kecil menemukan seekor kuda di jalanan. Anak kecil itu membawa pulang kuda tersebut ke rumahnya dengan harapan besar sang ayah akan mengijinkan dirinya untuk memelihara kuda tersebut. Ketika anak kecil itu meminta izin kepada ayahnya, sang ayah menjawab “Kau boleh menjaganya malam ini saja dan besok pagi kau harus mengembalikan kepada pemiliknya. Ayah yakin kuda itu pasti ada yang memiliki”. Semalaman anak kecil itu duduk di dekat sang kuda bahkan hingga ia tertidur disampingnya. Hingga pagi tiba sang ayah tetap meminta anaknya mengembalikan kuda itu. Anak kecil itu bingung, harus kemana ia mengembalikan kuda ini karena ia tak tahu dari mana kuda ini berasal. Sang ayah menjawab “Kau cukup berjalan di sampingnya saja, kuda ini akan menuntunmu menuju tempatnya berasal”. Tanpa banyak bertanya sang anak mengikuti perintah ayahnya. Benar saja. Sekian jauh ia berjalan disamping kuda itu, perjalanannya berakhir pada sebuah rumah yang memiliki kandang kuda disampingnya. Tentu saja, kehadiran kuda dan anak kecil itu disambut suka cita oleh penghuni rumah karena kuda itu merupakan alat mata pencaharian mereka sebagai tukang delman.

Sang anak pulang dengan suka cita lalu ia menceritakan perjalanannya pada ayahnya. Sang ayah menjawab “Ada 2 pelajaran yang ingin ayah sampaikan padamu, nak. Akan selalu ada kebahagiaan yang kau rasakan ketika kau memberi kebaikan kepada orang lain. Tak perlu kau mengatur kemana kuda itu harus pulang, ia tahu akan hidupnya dan ia tahu harus kemana ia berjalan. Ia pulang ke rumahnya, tanpa ku pengaruhi sedikitpun. Nak, kau harus menerima orang lain apa adanya. Jangan pernah mencoba mengubah mereka, lebih baik ubahlah dirimu sendiri.

Perempuan, izinkan saya bertanya. Pernahkah anda merasa down dalam hidup ini? Lalu pernahkah anda berada disamping orang yang sedang down? Apa yang anda rasakan?. Adalah sebuah hal yang sulit ketika kita mendapati orang-orang disekitar kita tidak satu frekuensi dengan frekuensi kita. Terkadang kita selalu menuntut bahwa mereka harus berubah mengikuti keinginan kita. Kita sulit menerima suatu hal yang tak sejalan dengan gaya kita. Ketika teman kita sedang down, mungkin saja kita malah menilai bahwa dia mendramatisir atau lebay. Ketika teman kita berbuat salah, mungkin saja kita malah menjudgenya habis-habisan. Ketika teman kita bertindak bodoh, mungkin saja kita mengutuknya blo’on. Perempuan, sungguh, hidup ini tidaklah sempurna. Ada saatnya dimana kita merasa bahagia dan ada saatnya dimana kita membutuhkan spirit dari orang-orang sekitar.

Speak with heart. Bicaralah dengan hati, perempuan. Ketika kita tak nyaman dengan sikap teman yang begitu melankolis dan rapuh, sampaikan dengan perkataan yang menentramkan hatinya. Seorang yang sedang down ketika dia diberi nilai negatif / jelek oleh sekitarnya, ia akan semakin down atau bahkan menganggap dirinya anomali karena ia merasa tak diterima oleh sekitarnya. Bicaralah dengan hati, perempuan. Seorang yang sedang down itu tak mengenal logika karena seluruh aspek dirinya dikuasai oleh emosi negatif.

Tak perlu kita bersi keras merubahnya, kita hanya perlu berjalan disampingnya saja, menjadi pendengar dan membantunya menemukan kunci untuk kembali pada titik stabilnya. Jangan lempari dia dengan nilai-nilai negatif dari kita yang berada dalam kestabilan emosi, itu akan menghancurkan kepercayaan dirinya sebagai perempuan. Sungguh, kita tak perlu merubahnya. Jika pun dia harus berubah, dia akan sadar dengan sendirinya bahwa dia harus berubah. Kita hanya perlu membantunya berjalan menuju titik kesadarannya, itu saja. Bekali dia dengan kata-kata yang mampu menguatkan jiwanya dan menentramkan hatinya. Apapun yang kita katakan dan lakukan itu akan memberi kesan dan pengaruh pada orang lain. Itulah kekuatan kata-kata. Perempuan... percayalah, akan selalu ada kebahagiaan yang kau rasakan ketika kau memberi kebaikan kepada orang lain. Tidak percaya? Coba saja... dan rasakan apa yang kau rasa. See you ^^

Salam Inspirasi Perempuan
Leni Maryani

Selasa, 02 Maret 2010

100 dan 1000

Halo Perempuan …

Terimakasih telah membaca tulisan saya dan terimakasih juga telah menantinya ^^


Saya menggunakan kata sapa perempuan karena memang saya dedikasikan untuk sahabat-sahabat perempuan saya. Pun jika ada laki-laki yang membaca tulisan ini dan ingin berkomentar, silahkan saja, saya akan sangat tersanjung atas kesediaan anda untuk membaca tulisan saya. Asalkan… jangan sampai sanjungan anda membuat saya tersandung. Hehe ^^

Perempuan, setiap manusia pasti pernah mengalami berada di titik nol spirit. Begitu pun dengan saya. Saya pernah mengalami hal ini karena penyebab yang sangat ironis. Cinta. Ironis sekali karena Tuhan menurunkan cinta pada hati manusia bukan untuk menyakiti tapi untuk menjadi kebaikan. Perempuan, begitu mudah sekali hati kita terlukai oleh cinta, namun oleh cinta pula lah hati seorang perempuan menjadi kuat dan tetap hidup. Hati kita tidak selemah dan serapuh seperti yang terbayang.

Ketika berada pada titik nadir ini, sikap yang dapat diambil hanya ada dua, berhenti di tengah jalan ini atau terus berjalan hadapi masalah dengan berani. Pilihan mana yang akan kau ambil, perempuan? Maju ke depan memang sebuah pilihan yang berat karena menjalani hidup dengan hati yang terluka bukanlah perkara yang ringan. Akan terasa sangat berat. Namun, berhenti pada titik ini, tidak akan pernah melanjutkan proses pendewasaan diri kita. Berhenti pada titik ini, tidak akan meredakan sakit yang dirasa. Berhenti pada titik ini, tidak akan membuat hidup kita lebih baik.

Kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi esok hari, jika kita berhenti hari ini. Banyak hal yang akan terjadi esok hari, masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang penuh ketidakpastian dan teka-teki yang masih membuat kita bingung. Terkadang masalah yang ada mampu memonopoli hidup kita. Seberapa besar dan banyak masalah hidup kita, jangan terbawa arus yang kadang kencang tak terkendali menghantam ketahanan jiwa kita. Kita harus tetap kuat seperti batu di sungai yang mampu menahan arus sungai yang deras atau seperti karang yang menahan dahsyatnya gelombang laut.

Perempuan, bertahanlah, kita adalah mahluk dengan seribu mata air kekuatan. Jika kau pernah disakiti kaum Adam, maafkanlah mereka, kita adalah mahluk dengan seribu pintu maaf dan memaafkan adalah langkah pertama agar kau sembuh dari luka hatimu. Jika kau teramat sakit olehnya, cukup kau black list saja dan titipkan sakit hatimu pada Tuhan. Tuhan tak tuli dan tak buta, biarkan Tuhan yang menjadi hakim bagi manusia yang telah jahat padamu dan peradilan Tuhan amatlah Adil.

Perempuan, menjadilah cantik dengan jiwamu yang penuh semangat dan hatimu yang penuh kebijaksanaan. Alirkan energi yang menguatkanmu dan buanglah energi yang melemahkanmu. Biarkan energi positif kembali mengalir deras dalam jiwamu, kembali mengalun lembut dalam ruang hatimu lalu mengangkatmu kembali dari keterpurukan. Terpuruk untuk sesaat karena ilusi dunia yang sebenarnya tak lebih dari sebuah ilusi optik belaka. Seluruh masalah yang berintegral dan akhirnya melimitkan kekuatan dirimu.

Hidup ini harus terus berevolusi, evolusi menjadi pribadi yang lebih baik, evolusi ke tahap yang lebih dewasa dan bijaksana. Dan semua itu adalah tantangan yang akan bermain dalam proses, perihal lama atau tidaknya tergantung dari seberapa banyak kita belajar dari dunia dan hidup ini. Seberapa besar kita mengambil hikmah dari setiap potongan perjalanan hidup kita di dunia ini. Perempuan, jika kau merasa ujian yang datang kepadamu ini sangatlah berat, bertahanlah, Tuhan sedang menempa kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk sebuah peran hidup yang lebih besar. Biarkan air matamu mengalir, air matamu tak kan pernah membuatmu berhenti percaya bahwa dalam hidupmu akan ada keajaiban yang Tuhan izinkan terjadi. Dunia ini memiliki 100 cara untuk membuatmu menangis, tapi Tuhan memiliki 1000 cara untuk membuatmu tersenyum. ^_^ Sampai bertemu di tulisan selanjutnya.


Dengan Cinta,
Leni Maryani