Minggu, 21 Februari 2010

Lelaki bicara perempuan

Dear my friends, pembaca setia tulisan saya

Saya membuka kembali file-file lama saya dan saya menemukan dua lembar kertas yang berisi tulisan bagus, setidaknya ini menurut saya. Mungkin sedikit kontroversial bahkan akan ada beberapa pihak yang tak bisa menerima ini, tapi... entah kenapa saya ingin membagi ini bersama kalian. Saya masih ingat sekali, saya menerima tulisan ini dalam bentuk private message di friendster saya 3 tahun lalu dari seseorang yang sama sekali tidak saya ketahui identitasnya. Seingat saya, di profile FS nya tak ada info apapun kecuali gender (male) dan tempat dia berkuliah (Unpad). isi suratnya berisi tentang tulisan yang tidak saya ketahui penulis aslinya siapa, siapapun anda pemilik hak cipta tulisan dibawah ini, terimakasih banyak, tulisan anda sangat bagus.
--------------------------------------------------

Assalamu'alaikum...

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala- galanya. Apalagi yang tidak ada di surga, namun Nabi Adam a.s. tetap merindukan Hawa. Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.

Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa olehNya. Didiklah mereka dengan panduan dariNya. Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar. Jangan hiburkan mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita. Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya.

Akal setipis rambutnya, tebalkan dengan ilmu. Hati serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan selembut sutera, hiasilah dengan akhlak. Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Tuhan. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri negara atau women gladiator. Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandung lelaki-lelaki wajah negarawan, karyawan dan jutawan. Tidak akan lahir superman tanpa superwoman. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh perempuan daripada perempuan yang dirusakkan oleh lelaki. Sebodoh-bodoh perempuan pun bisa menundukkan sepandai-pandai lelaki. Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja anak kehilangan ibu, suami kehilangan istri bahkan bapa akan kehilangan puteri. Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah, pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu kepada-Nya. Jinakan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita. Jangan mengharap istri seperti Fatimah, kalau pribadi belum seperti Ali.
----------------------------------------------

Izinkan saya untuk mengeluarkan pendapat. MEMANG BANYAK LELAKI YANG DIRUSAK OLEH PEREMPUAN, NAMUN TAK SEDIKIT PEREMPUAN YANG HIDUPNYA HANCUR KARENA LELAKI. Saya punya teman yang hamil oleh kekasihnya, namun pacarnya kabur begitu saja, menghilang entah kemana. Apakah yang seperti ini yang dinamakan laki-laki? Apakah ini yang dinamakan cinta? Lagi… lagi… perempuanlah yang harus menanggung malu. Janin yang semakin hari semakin membesar tak akan bisa disembunyikan dari dunia, trauma akan cinta tak akan bisa hilang dengan mudahnya, malu yang tak akan hilang seumur hidupnya. Ketulusan cinta seorang perempuan di balas dengan kemunafikan hati seorang pengecut yang pecundang.