Sabtu, 15 Januari 2011

Aku masih sanggup berjalan !!!

Halo Sahabat Inspirasi Perempuan,

Lama sekali saya tak menulis catatan disini, semoga anda tak bosan membaca tulisan saya yang kadang isinya begitu-begitu saja. Hehehe ^^v Sebelumnya saya ucapkan selamat Tahun baru 2011, semoga di tahun ini kita semua menjadi pribadi yang lebih baik.

Catatan Inspirasi Perempuan kali ini saya dedikasikan untuk kawan saya, Aldila Rahma yang sedang berduka. Kawan… maukah kau tahu satu hal tentang kehidupan ini. Kehidupan ini memberi pesan bahwa Tuhan selalu menguji di titik terlemah kita. Tentu, titik terlemah setiap manusia itu berbeda, namun Tuhan amatlah maha tahu dimana letak titik terlemah kita. Kawan, episode kehidupan kali ini kau tengah kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupmu, Ayah. Aku tahu ini adalah episode berat yang harus kau lalui. Bukannya sok’ tahu, tapi aku cukup tahu rasanya kehilangan. Dulu pun aku kehilangan orang yang (pernah) aku cintai, sayangi & percayai. Memang, jika dibandingkan, tidaklah sebanding. Aku hanya kehilangan seseorang yang telah menemani perjalanan hatiku selama 3 tahun, tentu tak akan sebanding dengan kehilangan seseorang yang telah membesarkan kita sampai usia 24 tahun kini.

Perpisahan itu adalah awal dari krisis hidup yang saya alami. Di awal episode saya merasa menjadi perempuan yang………………..tak berharga. Saya merasa menjadi perempuan paling jelek di dunia ini (Padahal aslinya sih saya itu gak jelek Hehehe ^^v Memang… saya itu gak cantik, tapi saya juga gak jelek Hehehe *_*). Saya merasa menjadi perempuan tak berguna. Saya merasa menjadi perempuan yang tak layak untuk diperjuangkan. Saya merasa menjadi perempuan yang tak cukup pantas untuk menjadi pendamping hidup seorang laki-laki. Sekilas tampak lebay banget, tapi perasaan-perasaan tersebut sungguh saya alami.

Bukan karena perpisahan yang terjadi, bukan pula karena janji bersama yang diingkari, tapi karena kata-kata penghinaan yang saya terima dari seseorang yang (pernah) saya cintai, sayangi dan percayai kala itu. 3 tahun perjalanan hati diawali dengan sebuah kalimat indah puisi, namun diakhiri oleh kalimat pahit penghinaan. Ironis. Tapi inilah yang terjadi. Kadang terpikir, tak sadarkah dia bahwa perempuan yang dihinanya adalah manusia biasa yang memiliki hati dan perasaan. Meski kita telah menemukan raga lain yang lebih menarik dan menggoda, namun sungguh tak bijak jika kita menghina perempuan yang (pernah) dicintai dan disayangi.

Berat menerima ini. Berat, jika di setiap pagi saya terbangun dengan perasaan bahwa saya tak lebih dari perempuan yang tak cukup layak untuk dicintai (Ketika menuliskan kalimat ini, jujur… saya tertawa, tampak mellow… tapi sekali lagi, inilah yang saya rasakan). Namun, seperti yang dikatakan oleh Mario Teguh, kita harus menjadi orang pertama yang menghormati diri kita sendiri. Saya berusaha untuk tak terlalu terpengaruh dengan penghinaan yang saya terima. Meski kata-kata pahit itu tetap saja selalu membayangiku setiap waktu, saya berusaha untuk tetap optimis. Saya percaya masih banyak laki-laki yang menghormati dan menghargai perempuan.

AKU MASIH SANGGUP UNTUK BERJALAN !!! Ini yang saya katakan pada diri saya sendiri. Semua yang terjadi dalam kehidupan ini tak lepas dari takdir Tuhan. Dalam kesusahan, Tuhan pun melimpahkan kemudahan. Di titik nol spirit, Tuhan membuka mataku bahwa saya memiliki banyak sahabat yang menyayangiku. Tuhan memberikan kemudahan padaku dalam mencari pekerjaan dan sungguh… bekerja membuat hidupku lebih berarti. Tuhan pun memberiku kemudahan dalam menuliskan catatan yang bisa dibagikan pada sahabat-sahabat saya, seperti yang anda baca saat ini.

Sahabat, seberat apapun kehidupan yang sedang kita jalani, sepahit apapun penghinaan yang pernah kita terima, sekosong apapun kehilangan yang tengah kita rasakan. Tetaplah semangat. Kita tak akan tahu apa yang terjadi esok hari jika kita berhenti di hari ini. Saya percaya kita semua yang tengah mengalami ujian berat akan menjadi orang-orang besar di masa yang akan datang karena orang-orang besar terlahir dari ujian-ujian hidup yang berat. Jangan menyerah sahabat, mari persiapkan masa depan kita karena selalu ada harapan untuk hari esok yang cemerlang. Jangan menyerah, yakinlah… kita masih sanggup untuk berjalan menuliskan tinta sejarah hidup. Jangan menyerah, karena Tuhan tak pernah ingin kita menyerah.

Terimakasih telah membaca tulisan saya, sampai bertemu di catatan selanjutnya.

Leni Maryani