Sabtu, 31 Maret 2012

Kecantikan itu ada di dalam dirimu...

Ada seorang kawan saya yang begitu terobsesi untuk menjadi putih, produk pemutih wajah tak pernah lepas dari incarannya. Jika dibandingkan warna kulit saya yang coklat sawo matang, warna kulitnya terhitung cukup terang-seperti warna kulit orang sunda pada umumnya. Obsesinya cukup menarik perhatian saya untuk mengetahui motif di balik obsesinya itu.

“Kenapa sih kamu pengen banget jadi putih (red: warna kulit tidak gelap)?” tanya saya.

“Ya supaya saya bisa mendapat kekasih” jawabnya.

Sekilas,jawabannya terdengar lucu nan polos, namun ada rasa ironis yang begitu besar. Haruskah menjadi putih supaya kita memiliki kekasih? Dengan tegas saya jawab tidak. Pandangan bahwa cantik itu putih memang tidak bisa dianggap salah. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan nyata memang seperti itu adanya. Propaganda dunia iklan produk kecantikan pun ikut menjadi penguat dalam pembentukan opini publik bahwa cantik itu putih. Jika di runut lebih global, sebenarnya opini ini muncul ketika Barbie lahir ke dunia ini pada tahun 1960 an. Barbie adalah simbol keindahan wanita, Barbie adalah sosok wanita sempurna dalam khayalan kaum adam dan Barbie berkembang menjadi model wanita ideal yang membuat banyak kaum Hawa begitu terobsesi untuk menjadi sepertinya. Meski Barbie hanyalah sebuah boneka, tapi kehadirannya memberikan pengaruh yang sangat besar di seluruh dunia. Barbie berkembang menjadi sebuah ikon identitas kecantikan dimana cantik itu putih, langsing, dan modis (Barbie banget).

Saya mencoba berpikir lebih dalam tentang ini. Apakah benar perempuan putih selalu terlihat cantik? Apakah benar perempuan hitam itu tidak cantik? Apakah benar laki-laki itu hanya suka dengan perempuan putih saja? Cukup lama saya memikirkan ini sampai saya menemukan jawabannya dan bisa membuktikan jawaban yang saya dapat. Dan jawaban dari semua pertanyaan tadi adalah tidak. Tidak semua. Tidak semua perempuan putih itu terlihat menarik, tidak semua perempuan hitam itu tidak menarik. Semua kembali kepada kualitas pribadinya masing-masing.

Sahabat pembaca inspirasi perempuan, jika anda adalah kaum Hawa, perempuan itu terlahir indah. Takdir apapun yang telah Tuhan berikan pada kita, percayalah bahwa kita telah diciptakan Tuhan dengan sebaik-baiknya. Jika kita merasa kurang cantik, tak perlu galau. Keindahan itu ada dalam diri kita sendiri, hanya saja keindahan itu terkadang tidak terpancar oleh cara berpakaian kita yang belum baik, cara perilaku kita yang belum santun, cara bersikap yang belum bijaksana. Kita tak perlu menjadi ini atau itu agar dicintai oleh orang lain. Laki-laki memang mahluk visual, mereka mencintai keindahan sehingga laki-laki pasti menginginkan kekasih yang cantik. Ini hal yang wajar, logika membawa mereka berpikir seperti itu. Namun, yang perlu kita pahami, laki-laki mencintai seorang wanita itu karena wanita itu telah menyentuh sebuah rasa di hatinnya. Dan siapapun kita, yang pernah merasakan jatuh cinta, kita jatuh cinta hanya pada seseorang yang kita anggap menarik. Seseorang yang menarik menurut kita belum tentu menarik di mata orang lain, itu karena menarik itu masalah selera.

Seorang laki-laki yang kita anggap tampan belum tentu bisa membuat kita jatuh cinta, malahan terkadang laki-laki yang bisa membuat kita merasa aman dan nyamanlah yang mampu membuat kita begitu mencintai dan menyayanginya. Begitu pun dengan kaum Adam, ketika ada seorang wanita cantik, mereka pasti mengaguminya (bawaan lahir: insting laki-laki menyukai yang indah-indah). Namun, itu hanya cukup dimata mereka saja. Hanya perempuan yang menarik hatinya saja yang bisa membuat kekaguman di mata turun ke hati. Bukan tentang hitam atau putih, kita bisa membuat rasa cinta itu hadir, tapi tentang seberapa menarik diri kita hingga mampu menghadirkan cinta itu.

So... tidak perlu menjadi putih untuk mendapatkan kekasih, bukan? Kaum Adam menyukai perempuan yang percaya diri dan bahagia menjadi dirinya sendiri. Bukan menjadi putih yang harus kita kejar, tapi menjadi pribadi yang menarik yang harus kita kejar. Bagaimana caranya? Sederhana saja... jadilah diri kita sendiri, bukan diri kita yang apa adanya tapi diri kita yang setiap waktu selalu menjadi lebih baik yang selalu menghadirkan hal-hal terbaik yang kita miliki pada Tuhan dan semua mahluknya. Percayalah, kecantikan itu ada selalu di dalam dirimu.

Terimakasih telah membaca catatan saya. Sampai jumpa di catatan selanjutnya bulan depan.

Leni Maryani