Sabtu, 03 Desember 2011

Dibalik Wajah Jelek Saya

Apa kabar sahabat pembaca Inspirasi Perempuan…

Entah di catatan saya yang berjudul apa saya pernah menyampaikan sebuah kalimat bahwa kata “cantik” itu terkadang menjadi penting bagi seorang perempuan. Berkaitan dengan ini saya ingin berbagi cerita dan kebahagiaan bersama anda.

Pada suatu pagi, saya berbincang ringan dengan beberapa orang. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dan berbicara dalam bahasa Sunda (Dialog saya tuliskan ulang ke dalam bahasa Indonesia).

“ Katanya ada yang mau nikah ya? Ternyata kamu laku juga, Len ! “

Menyadari bahwa yang menjadi objek ucapan orang itu adalah saya sendiri, saya pun langsung menoleh.

“ Insyaallah, ya gini – gini juga masih ada yang mau sama saya Hehehe “ jawab saya dengan nada bercanda diiringi tawa.

“ Memang bener Len. Orang sejelek apapun pasti ada jodohnya “ jawabnya ringan.

Beberapa detik saya mencoba untuk mencerna maksud di balik kalimatnya, dalam benak saya berpikir “Jadi maksud lo, gue jelek”.

“ Oh… “ Jawab saya dengan nada tidak berminat melanjutkan pembicaraan ini. Menyadari obrolan tiba-tiba vakum, dia langsung pergi kembali ke habitatnya.

Melihatnya pergi saya hanya tersenyum sambil berbicara dalam hati, ternyata orang itu belum berubah sedikit pun. Dia adalah satu-satunya orang di tempat ini yang masuk ke dalam black list kehidupan saya. Saya memblack list dia bukan berarti saya punya dendam terhadapnya, tapi dia punya catatan buruk dalam perjalanan saya di tempat ini.

Sejujurnya saya tidak sakit hati jika saya dinilai tidak cantik alias jelek. Saya sudah terbiasa untuk berkaca diri dan memang sangat saya sadari bahwa saya ini tidak cantik. Sejenak saya berpikir, apakah saya terlalu jelek hingga ada manusia yang sampai hati bilang langsung kalo saya ini jelek atau orang itu yang kecerdasan sosialnya rendah sehingga tidak bisa manjaga ucapannya.

Saya tidak menampik bahwa setiap perempuan pasti ingin menjadi cantik, itu naluri alamiah saya pikir. Tapi saya mencoba mengukur diri dan saya sadar bahwa saya ini tidak cantik. Saya punya bekas luka di wajah, warna kulit saya gelap, hidung saya tidak mancung. Jika ada standarisasi perihal nilai kecantikan seorang perempuan, nilai saya pasti ada di bawah standar. Untungnya sampai hari ini tidak ada standar baku perihal cantik, sehingga terkadang masih ada orang yang bilang saya ini manis yang artinya saya ini tidak cantik pun tidak jelek alias biasa-biasa aja.

Tapi Alhamdulillah yah… meski saya tidak cantik, saya tak lantas menjadi tidak bangga dengan diri sendiri apalagi sampai operasi plastik. Jika orang lain menilai saya hanya dari wajah, mereka hanya akan mendapatkan sebuah Tembaga saja. Tapi seorang Leni Maryani punya banyak hal yang lebih dari sebuah wajah tak rupawan, semakin di gali, anda akan menemukan tambang emas disana (Hehehe ^^v). Yah… seperti Freeport, awalnya yang ditemukan hanya Tembaga saja, ternyata semakin digali terkandung emas yang luar biasa, Hahaha sesuatu banget yah analoginya.

Saya terbiasa menceritakan keseharian saya dengan sahabat sekaligus kekasih saya, saya pun menceritakan hal ini kepadanya. Dalam benak saya penasaran untuk bertanya lagi “Gue cantik gak sih?”. Sebenarnya saya sering mengajukan pertanyaan ini dan jawaban yang diberikannya selalu sama “Kagak”. Saya bersyukur dia menyadari saya ini tidak cantik. Jika dia sampai menjawab bahwa saya ini cantik, saya khawatir minus matanya sudah parah. Hehehe.

“ Kalo gue gak cantik, kenapa lo mau gue jadi calon istri lo? “

“ Do’a gue ada yang kurang “

“Maksudnya?”

“ Dulu gue berdo’a ke Tuhan tentang kriteria istri dan semua yang ada dalam do’a gue itu ada di lo semua. Cuma gak tau kenapa, dulu itu… gue lupa menyertakan poin cantik dalam do’a gue. Jadi ya… Tuhan mengabulkan sesuai dengan pesanan gue”

Saya tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawabannya.

“ Dulu pernah ada yang nyuruh gue pake pemutih kulit dan ketika gue tanya kenapa dia pengen gue putih, eh dia jawab untuk memperbaiki keturunan. Kenapa lo gak minta hal yang sama kayak gitu ? “

“ Gue cowok normal. Kalo liat cewek cantik, pasti seneng. Meski gue punya istri Dian Sastro pun, kalo liat Luna Maya gue pasti seneng. Kalo gue menilai cewek untuk jadi istri cuma dari tampang doang, gue bakal cari yang lain (Bukan lo). Tapi gue cari cewek yang bisa jadi istri dan ibu dari anak-anak gue. Gue pengen anak-anak gue itu bukan (hanya) orang yang ganteng dan cantik, tapi gue pengen anak-anak gue itu menjadi orang yang sukses dalam hidupnya kelak dan kesuksesan seorang anak itu sangat dipengaruhi oleh ibunya. Dibalik kesuksesan laki-laki itu ada seorang perempuan (istrinya) dan di balik kesuksesan seorang anak pun ada perempuan (ibunya) “.

Jujur… jawabannya membuat saya terharu dan semakin membuat saya yakin bahwa dia adalah hadiah yang Tuhan berikan untuk saya. Dulu saya pun berdo’a pada Tuhan, saya ingin menikah dengan laki-laki yang bisa menerima saya dengan semua Takdir hidup yang Tuhan berikan pada saya. Sungguh Tuhan itu maha pengabul do’a, saya adalah jawaban dari do’anya dan dia pun adalah jawaban dari do’a saya.

Sahabat pembaca Inspirasi Perempuan, jika anda merasa wajah anda tak rupawan atau ada yang pernah meremehkan anda karena anda tak rupawan. Jangan berkecil hati, meski tidak sedikit orang – orang di sekitar kita yang menilai hanya dari tampilan luar dan rupa saja, tapi percayalah masih banyak orang yang mampu menilai kita lebih dari selapis kulit wajah. Buka mata hati anda, anda tidak hanya memiliki wajah untuk anda tunjukkan pada dunia, anda memiliki lebih dari itu bahkan anda memiliki banyak hal yang bisa anda kembangkan untuk menjadi manusia yang menarik.

Cantik itu penting, tapi menjadi pribadi yang menarik itu jauh lebih penting. Saya yakin setiap manusia itu punya sisi menarik masing-masing. Berikan raga terbaik dalam setiap sisi hidup kita; berpakaianlah yang baik, berucaplah yang baik, bersikaplah yang baik. Berikan hati terindah untuk orang-orang di sekitar kita dan berikan jiwa terdamai untuk kehidupan ini. Tak ada takdir yang salah, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Syukuri apa yang ada, anda adalah hadiah terindah untuk kehidupan anda. Meski Tuhan memberikan saya wajah yang tak rupawan, namun Tuhan memberikan banyak kelebihan dan hadiah pada saya. Saya pun yakin, Tuhan bertindak yang sama pada anda.

Sampai bertemu di catatan selanjutnya, semoga memberi inspirasi. Mohon do’anya semoga saya sampai pada apa yang diimpikan oleh setiap perempuan; Menikah.

Leni Maryani

Pesan Seorang Leader

Halo Sahabat Inspirasi Perempuan

Senang sekali rasanya kita bisa berjumpa melalui catatan ini.

Oktober ini adalah bulan yang sangat luar biasa. Saya mendapatkan pengalaman training yang luar biasa, saya bertemu dengan orang yang luar biasa, saya mendapat masalah yang luar biasa, saya mendapat tantangan yang luar biasa dan saya mendapat kejutan yang luar biasa.

Semuanya… serba luar biasa.

Bulan ini saya mengikuti training di Bogor, disana saya bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di perusahaan tempat saya bekerja saat ini. Saya sangat antusias sekali ketika saya tahu beliau akan memberikan materi di sesi opening training. Sesi itu pun tidak saya lewatkan dengan pikiran kosong, sedari awal kelas di mulai, saya sudah mempersiapkan sebuah pertanyaan untuk beliau.

“Pak, setiap orang pasti memiliki cerita masing-masing menuju sukses. Ketika Bapak berusia 21-35 tahun, apa yang Bapak lakukan sampai Bapak sukses seperti sekarang?”

Inilah pertanyaan saya untuk beliau. Pertanyaan saya cukup membuat beliau berpikir selama 5 detik. Beliau memulai jawabannya dengan sebuah pesan…

“ Masa depan hanya diwariskan kepada pembelajar “

Great !!! Jawaban pembuka yang sangat mengesankan. Beliau meneruskan jawabannya dengan cerita singkat perjalanan hidupnya. Ada 1 pesan yang cukup membuat saya menemukan kunci suksesnya. Dia mengemukakan bahwa dalam sebulan dia harus menghabiskan 3 judul buku untuk di bacanya, “semakin tinggi jabatan saya, semakin banyak pula wawasan yang harus saya miliki” demikian ucapnya. Di akhir sesi saya sempat berjabat tangan dengannya sembari mengucapkan terimakasih kepada beliau.

“ Masa depan hanya di wariskan kepada Pembelajar “

Kata-kata ini pun pernah di pesankan oleh Leader saya di Bandung “ Apapun posisi kamu sekarang, ambil pelajarannya “. Alhamdulillah… terimakasih Tuhan telah mempertemukan saya dengan orang yang luar biasa di sini.

Bulan ini pun saya mengikuti training menjadi Pribadi yang Proaktif, ini kedua kalinya saya mengikuti training tersebut. Di kali kedua inilah saya baru tersadar bahwa jika saya mampu menjadi manusia yang proaktif, saya bisa memilih masa depan seperti apa yang ingin saya raih. Bertolak dari pelatihan itulah, saya mencoba beripikir mendalam, mencoba mengenali diri saya sendiri. Saya mencoba menjawab sebuah pertanyaan “ Apa yang saya inginkan? “

Dalam proses saya berpikir, saya membaca pidato Steve Jods. Dalam pidatonya dia mengatakan “Pekerjaan akan menghabiskan sebagian besar hidup anda dan kepuasan sejati hanya dapat di raih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat dan anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang anda sukai”. Pidato beliau menyadarkan saya tentang suatu hal yang sangat penting bagi saya saat ini. Pidato beliau membantu saya menemukan atas pertanyaan saya di atas. Saya akan menjadi hebat bila saya mengerjakan hal yang saya sukai. 1 pekan saya memikirkan pekerjaan apa yang benar-benar saya inginkan dan di hari inilah saya menemukan jawabannya. Ketika saya sudah tahu apa yang saya inginkan, perjalanan tidak berhenti sampai di situ. Ada pernyaan kedua: “Apa yang harus saya lakukan untuk meraih yang saya inginkan?”

Untuk menjawab pertanyaan kedua ini, saya tidak perlu waktu lama, hanya setengah hari saja saya benar-benar memikirkan cara untuk meraih yang saya inginkan. Sungguh… ini sangat luar biasa. Seperti bermain petak umpet dengan diri sendiri. Ada sebuah kesenangan tersendiri ketika saya sudah mengetahui apa yang saya inginkan dalam hidup ini dan apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkannya. Saya membuat langkah-langkahnya per tahun dan per lima tahun. Setidaknya sampai 5 tahun ke depan saya sudah tahu apa yang harus saya raih setiap tahunnya.

Di bulan ini juga, saya di hadapkan pada sebuah masalah yang sangat mempermainkan ego saya. Tapi saya menyadari, Tuhan ingin mengajarkan saya untuk belajar tetap tenang dalam keadaan panic. Saya belajar untuk memilih bersikap positif dengan menghadapi masalahnya dan menyelesaikan. Saya yakin, saya bisa melewati ini dnegan baik.

Di bulan ini pula saya tersadar bahwa Tuhan begitu baik pada saya. Tuhan benar-benar memberikan yang kita butuhkan, meski terkadang bukan yang kita inginkan. Dan untuk kejutan yang satu ini, untungnya adalah yang saya inginkan dan yang saya butuhkan. Saya sangat bersyukur Tuhan telah memberikan sahabat seperjalanan yang ternyata punya cara yang sama dengan saya dalam memandang arti sebuah cita-cita dalam hidup.

Sahabat, dari sekian buku yang saya baca dan dari sekian orang sukses yang saya temui. Mereka semua punya satu pesan yang sama: Jika kita ingin menjadi sukses, kerjakan apa yang kita sukai. Saya percaya dengan pesan ini. Meski saya belum menjalankan pesan ini 100 %, namun saya sangat bersemangat untuk menjadikannya 1000 %. Saya ingin berbagi semangat saya dengan anda melalui catatan ini.

Waktu kita terbatas, maka dapatkanlah apa yang kita inginkan dalam hidup dan lakukanlah apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkannya.

Terimakasih telah membaca catatan saya, semoga memberi inpirasi.

Sampai jumpa,

Leni Maryani

Berlayar

Halo Sahabat Inspirasi Perempuan,

Apa kabar? Semoga semua harapan yang anda buat dalam hidup ini masih selalu anda dalam genggaman anda. Jangan pernah lepaskan harapan yang pernah anda ukir, jika harapan itu belum menjadi nyata… bersabarlah, barangkali bukan sekarang saatnya. Yakinlah… Tuhan akan selalu mengabulkan harapan-harapan baik yang pernah kita buat.

Sahabat, bukan laut namanya jika tak berombak dan bergelombang. Bukan hidup namanya jika tak ada ujian didalamnya. Dalam hidup, semakin kita dewasa ujian akan semakin besar pula. Ketika kita kecil, mungkin masalah terbesar kita adalah bagaimana kita bisa mengendarai sepeda atau bagaimana kita tak menangis menghadapi jarum suntik dokter. Ketika kita remaja, masalah terbesar kita adalah bagaimana kita menemukan “apa yang kita inginkan” dalam hidup ini. Namun, ketika kita dewasa tantangan kita bertambah besar karena kita dihadapkan pada bagaimana kita menghadapi hidup.

Apa jadinya jika seorang pelaut yang hendak berlayar menuju suatu pulau impiannya hanya bermodalkan pelampung saja? Mungkin dia akan tetap hidup dan sampai ke pulau impiannya, tapi sudah dapat dipastikan, dia mengarungi laut hanya dengan mengikuti arus laut dan entah berapa lama ia akan sampai kesana, itu semua tergantung kebaikan sang arus untuk mengantarnya ke tepian pulau impian. Beruntung jika sang arus mengantarnya ke pulau impian, bagaiman jika sang arus malah mengantarnya ke pusaran air?. Maka, yang diperlukan oleh seorang pelaut ketika hendak berlayar adalah sebuah kapal, tak penting kapal itu adalah kapal mewah bak Titanic atau hanya kapal sederhana yang biasa dipakai nelayan menjaring ikan di laut.

Ujian sebuah kapal yang berlayar di laut adalah dia harus tetap melaju sampai tujuan dimana dia harus melaju bersamaan dengan terpaan gelombang dan angin laut yang tak pernah tenang, dia harus tetap berlayar kokoh ketika tiba-tiba terjadi badai di laut, belum lagi apabila ada bajak laut jahat yang mengancam keselamatan isi kapal. Tak mudah untuk berlayar di laut karena semakin ke tengah samudera, ancaman dan tantangan akan semakin besar. Kapal adalah modal utama untuk berlayar, namun kesuksesan dalam berlayar bukan terletak pada kapalnya, tapi pada awak kapalnya. Semewah apapun sebuah kapal, jika awak kapalnya tidak pandai dan bijaksana, kapal itu akan tetap karam juga, seperti karamnya kapal Titanic.

Pun dalam hidup ini, yang terpenting dalam hidup ini adalah bukan pada seberapa banyak harta dan seberapa keren pekerjaan kita, tapi terletak pada diri kita sendiri. Harta dan pekerjaan itu bagai kapal dalam hidup ini, itu semua hanya alat bagi kita untuk mencapai tujuan hidup. Dalam hidup ini, laki-laki adalah nahkoda kapal yang akan mengemudikan kapal sampai tujuan dan perempuan adalah teman perjalanan yang akan mendampingi sang nahkoda. Nahkoda bertugas mengatur berlayarnya kapal dan pendampingnya bertugas mengurus semua operasional kapal. Ada saatnya dimana nahkoda salah arah, salah strategi atau bahkan kelelahan dalam berlayar. Disitulah peran lain seorang pendamping, ia harus tetap mengingatkan jika nahkoda salah arah atau strategi dan memberi dorongan ketika nahkoda kelelahan. Dibalik kesuksesan laki-laki, ada perempuan bijaksana disampingnya. Pun di balik kehancuran laki-laki, ada perempuan berakhlak buruk disampingnya.

Jika kita belum memiliki kapal itu sendiri. Segeralah bekerja. Bekerja itu mendatangkan banyak kebaikan. Seorang penganggur menjalani hidup itu bagai seorang pelaut yang akan berlayar tapi hanya bermodalkan pelampung saja. Beruntung jika arus kehidupan berbaik hati, jika tidak itu akan merugikan diri kita sendiri. Maka… bekerjalah. Bekerja tidak bermakna kita harus berstatus karyawan di sebuah perusahaan, tapi bekerja memiliki makna bagaimana kita berusaha untuk mencari rejeki yang Tuhan berikan untuk kita. Namun, jika kita telah memiliki kapal dan teman perjalanan untuk berlayar, namun entah kapan akan berlayar. Mari… buatlah rencana kapan kita akan berlayar. Kita takut perjalanan kita di laut terganggu oleh gelombang laut, lalu kita menunda berlayar sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sahabat, jangan tunggu laut tenang tanpa gelombang untuk berlayar, karena jika anda menunggunya… anda tak akan pernah berlayar karena laut terlahir penuh gelombang. Pun dalam hidup, jangan takut hidup yang penuh masalah dan ujian karena dunia adalah tempatnya manusia di uji oleh Tuhannya. Sebuah keinginan tapi tidak memiliki target waktu, itu namanya bukan rencana, tapi angan-angan karena yang namanya rencana itu selalu memiliki keterangan yang jelas. Maka, mari rencanakan kapan kita akan membentangkan layar kapal kita dan melaju ke tengah Samudera, jangan biarkan keinginan kita menjadi angan-angan belaka.

Terimakasih telah membaca catatan saya, sampai bertemu di catatan selanjutnya ^_^

Leni Maryani

Jalanilah hidup ini dengan sepenuh hati, hadapi masalahnya, jangan pernah lari dan aku akan menemanimu mengahadapinya. Jika kelak perjalanan ini terasa tak nyaman, tetaplah berkata

“Kita hadapi ini bersama, sayang”