Sabtu, 16 Februari 2013

Sang Jodoh


Sekilas saya berpikir tentang misteri jodoh, saya merasa bahwa betapa menariknya hidup ini. Dalam hidup ini begitu banyak manusia yang menantikan kehadiran sang jodohnya, sang belahan jiwa yang Tuhan ciptakan untuknya.

Sahabat perempuan... ada satu cerita yang ingin saya bagikan kepada anda. Dulu… dulu sekali. Saya sempat merasa bahwa (mungkin) tidak akan ada laki-laki yang akan menikahi saya. Hehehe. Rosulullah bersabda “Pilihlah istri karena 4 hal: Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya”. Ketika membaca hadist tersebut, entah kenapa… saya merasa bahwa saya tidak memiliki keempat hal tersebut. Karena hartanya, saya bukanlah seorang perempuan yang memiliki harta melimpah. Karena keturunannya, saya terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Karena kecantikannya, saya bukanlah seorang perempuan yang memiliki wajah yang rupawan bahkan saya memiliki bekas jahitan di daerah wajah, jejak dari kenakalan saya di masa balita Hehehe. Lalu karena agamanya, saya bukanlah seorang muslimah yang taat dan berakhlak mulia. Tak ada yang bisa saya banggakan dari keempat hal tersebut.

Saya berdo’a kepada Tuhan. Tuhan… Karena aku seorang perempuan miskin, aku tak minta lelaki kaya. Aku hanya ingin lelaki yang memiliki impian untuk menjadi kaya dan memiliki cita-cita besar dalam hidupnya. Karena aku seorang perempuan dengan keluarga yang tak sempurna, aku tak minta lelaki dari keluarga yang sempurna. Aku hanya ingin imam yang bisa membawa rumah tanggaku sakinah, mawaddah wa rahmah. Karena aku bukanlah perempuan cantik, tak perlulah Kau berikan aku lelaki tampan. Cukup hadirkan lelaki yang mencintaiku apa adanya dan aku pun mencintainya. Karena aku perempuan yang tak sholehah, hadirkan saja lelaki yang sekufu (selevel) tingkat ketakwaannya denganku. Tidak lebih dan tidak kurang, cukup yang sekufu saja. 

Ternyata hidup ini tak sesempit pandangan saya  Tuhan menghadirkan jodoh untuk perempuan seperti saya ini. Sosok yang dihadirkannya sesuai dengan yang saya minta padaNya, tak kurang dari permintaan saya bahkan lebih. Diantara milyaran kaum Adam, Tuhan mengirimkan satu untuk saya. Satu laki-laki yang mencintai saya apa adanya ditengah begitu banyak perempuan yang lebih cantik dan sempurna fisiknya dibanding saya. Satu laki-laki yang tak peduli dengan “apa dan siapa” saya ini. Satu laki-laki yang menerima saya yang masih belajar untuk menjadi perempuan baik.

Sahabat perempuan, mungkin jika ada diantara anda yang sedang galau menanti hadirnya sang jodoh. Bersabarlah. Anda tidak sendiri. Di luar sana pun banyak lelaki yang galau karena belum menenemukan belahan jiwanya. So, tetaplah menjadi tenang, meski hati galau. Sebelum anda di lahirkan ke dunia ini, Tuhan sudah menetapkan jodoh anda. Jangan pasrah dengan mengatakan “siapa sajalah yang penting baik”. Tetaplah meminta padaNya jodoh seperti apa yang anda inginkan, ada kekuatan di balik setiap do’a. Tuhan itu maha pengasih dan penyayang, dia akan mengabulkan setiap do’a kita.

Tetaplah berharap, jangan pernah berhenti berharap. Lihatlah lebih dekat, perempuan seperti saya saja yang tak cantik, Tuhan hadirkan cinta pada hati seorang lelaki yang bisa mencintai perempuan seperti ini. Lihatlah lebih dalam, perempuan miskin dan biasa saja seperti saya, Tuhan datangkan seorang lelaki yang tak menilai saya dari atribut duniawi yang saya miliki. Lihatlah lebih baik, perempuan tak sholehah seperti saya ini, masih Tuhan berikan jodohnya sesuai dengan yang di minta. Jika Tuhan saja telah begitu baiknya pada saya dengan memberikan jodoh yang sesuai dengan keinginan saya, lalu kenapa anda mesti pasrah seperti anda meragukan kasih sayang Tuhan pada hambanya.

Sang jodoh itu akan datang di waktu yang tepat. Tentang siapa dan kapan waktunya, itu hanya Tuhan yang tahu. So, daripada sibuk galau dan pasrah karena jodoh tak kunjung tiba, lebih baik kita sibuk mempercantik dan memperbaiki diri karena perempuan baik akan mendapatkan lelaki yang baik. Ini janji Tuhan. Anda akan berjodoh dengan laki-laki yang selevel dengan anda. So, jika ingin mendapatkan lelaki selevel Bapak Habibie, kita harus bisa selevel Ibu Ainun. Sahabat… Tuhan itu maha pengasih dan penyayang, tetaplah berharap.
(Leni Maryani) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar